Senin, 09 September 2019

Tradisi Nyadran Nganjuk

NYADRAN NGANJUK

Hasil gambar untuk NYADRAN NGANJUK
lihat juga video pelaksanaan NYADRAN di Nganjuk yaaa๐Ÿ˜€๐Ÿ˜€

Tradisi Nyadran adalah ritual untuk memperingati asal muasal didirikannya suatu desa oleh “Eyang Kunci” atau orang yang pertama kali membuka lahan desa. Tradisi Nyadran masih dilestarikan sampai sekarang di berbagai desa di Kabupaten Nganjuk. Konon tradisi ini sudah berumur sangat kuno, yaitu sejak jaman Kerajaan Mataram Hindu.
Prosesi Nyadran biasanya diawali dengan ritual selamatan di kuburan atau punden desa tempat leluhur dimakamkan. Warga desa beriring-iringan sambil mengusung tandu kencana yang berisi berbagai hasil bumi dan makanan khas untuk selamatan. Tandu kencana tersebut diibaratkan sebagai tandu untuk mengusung Raja pada masa lampau. Perjalanan iring-iringan Nyadran diarahkan menuju rumah sang lurah dan kemudian diadakan upacara selamatan di sana bersama para sesepuh desa. Dalam acara selamatan itu dilakukan doa bersama lalu berkat selamatan dibagi-bagikan lagi kepada warga yang hadir. Setelah itu, biasanya prosesi Nyadran dilanjutkan dengan pagelaran wayang kulit maupun wayang timplong dan tarian tayub selama semalam suntuk.
Kata “Nyadran” berasal dari kata dalam Bahasa Sansekerta “Sadra” atau “Sradha” yang mempunyai arti ziarah makam atau suatu tradisi masyarakat jawa sejak jaman Hindu untuk memperingati leluhurnya. Dalam kitab Negarakertagama dan Pararaton diceritakan bahwa Prabu Hayam Wuruk dari Majapahit memperingati kematian neneknya yaitu Gayatri dengan upacara Sradha. Hal ini menunjukkan bahwa tradisi Nyadran adalah tradisi yang tekah diwariskan sejak jaman Majapahit bahkan lebih kuno lagi.
Saat ini ritual Nyadran di Kabupaten Nganjuk umumnya telah disesuaikan dengan pola peribadatan yang bernafaskan Islam Jawa (Kejawen), namun semua warga masyarakat dapat turut mengikutinya tanpa memandang perbedaan status dan agama yang dianutnya. Upacara Nyadran yang dulunya berupa pemberian sesajen kepada leluhur, saat ini telah diadaptasikan menjadi kegiatan bersih desa dan pengajian.

1 komentar:

Arie mengatakan...

bagus isinya... mantap๐Ÿ‘๐Ÿ‘๐Ÿ‘

Posting Komentar