Senin, 09 September 2019

Batik Nganjuk

            BATIK KHAS NGANJUK
                                              Hasil gambar untuk batik khas nganjuk
Seni batik merupakan salah satu kerajinan dan kesenian yang saat ini cukup mengalami perkembangan di daerah ini. Batik sebagai kain asli Indonesia telah berhasil memancarkan pesona keindahannya kepada seluruh masyarakat dunia sehingga mendapatkan pengakuan dari UNESCO. Kain batik yang berasal dari kota ini dikenal dengan sebutan kain Batik Anjuk Ladang. Kain Batik Nganjuk ini diproduksi dan dipasarkan oleh beberapa UKM Batik Nganjuk yang kini mulai banyak bermunculan di Kota Nganjuk. UKM Batik Nganjuk mendapat dukungan penuh dari Diskoperindagkop selaku dinas yang mempunyai tugas mengembangkan UKM Batik Nganjuk.
yak jadi setiap daerah pasti mempunyai budaya atau ciri yang khas masing-masing. begitu pula dengan daerah nganjuk (Kota Angin). Batik dari Kota Angin ini juga mempunyai keunikan atau ciri khas tersendiri.dan jika kalian belum tau gimana ciri motif  batik nganjuk.saya kasih tau.ciri menonjolnya yakni terdapat gambar stupa atau prasasti anjuk ladang pada batik nganjuk sebagai titik sentral motifnya.
➤RAGAM MOTIF BATIK NGANJUK
Ragam Motif Batik Nganjuk

➤CARA PEMBUATAN BATIK NGANJUK

 Proses pembuatan batik Nganjuk sama seperti dengan proses pembuatan batik di daerah lain yaitu ditulis dengan mengunakan canting dan lilin yang dilelehkan sehingga bisa ditorehkan di kain. Ada yang membedakan Batik Nganjuk dengan batik yang lainnya yaitu sang pembuatnya adalah kebanyakan laki-laki. Batik Anjuk Ladang sendiri dibuat menggunakan cap atau stempel untuk membatik, karenanya prosesnya juga lebih mudah dan lebih cepat. Saat ini ada dua macam stempel sebagai cap khas Nganjuk. Dari motifnya bisa diketahui kalau di stempel tersebut ada gambar tugu Anjuk Ladang (jayastamba) sebagai ciri khasnya, selain cap khas Nganjuk juga disediakan cap bermotif lainya yang sudah bersifat umum.

Mulai dari pengecapan di atas kain putih dengan stempel. Kemudian dicolet dengan warna tertentu sesuai selera atau pesanan. Kemudian dipopok. Artinya motif yang sudah dicolet diberi malam (lilin) agar warnanya tidak ikut pudar atau ikut terkena warna lain. Dalam proses pemopokan ini, pembatik menggunakan canting untuk memopok bagian dari kain dengan warna tertentu. Setelah dipopok, kain direbus agar malam jadi luntur dan kain kelihatan warna aslinya. Setelah itu barulah kain direndam dan dibilas dengan air dingin. Lalu dijemur di luar atau diangin-angin. Tidak terlalu rumit namun perlu ekstra teliti dan hati-hati dalam pembuatannya. Karena kain batik yang sudah terkena cap tidak bisa diulang kembali.

Tradisi Nyadran Nganjuk

NYADRAN NGANJUK

Hasil gambar untuk NYADRAN NGANJUK
lihat juga video pelaksanaan NYADRAN di Nganjuk yaaa😀😀

Tradisi Nyadran adalah ritual untuk memperingati asal muasal didirikannya suatu desa oleh “Eyang Kunci” atau orang yang pertama kali membuka lahan desa. Tradisi Nyadran masih dilestarikan sampai sekarang di berbagai desa di Kabupaten Nganjuk. Konon tradisi ini sudah berumur sangat kuno, yaitu sejak jaman Kerajaan Mataram Hindu.
Prosesi Nyadran biasanya diawali dengan ritual selamatan di kuburan atau punden desa tempat leluhur dimakamkan. Warga desa beriring-iringan sambil mengusung tandu kencana yang berisi berbagai hasil bumi dan makanan khas untuk selamatan. Tandu kencana tersebut diibaratkan sebagai tandu untuk mengusung Raja pada masa lampau. Perjalanan iring-iringan Nyadran diarahkan menuju rumah sang lurah dan kemudian diadakan upacara selamatan di sana bersama para sesepuh desa. Dalam acara selamatan itu dilakukan doa bersama lalu berkat selamatan dibagi-bagikan lagi kepada warga yang hadir. Setelah itu, biasanya prosesi Nyadran dilanjutkan dengan pagelaran wayang kulit maupun wayang timplong dan tarian tayub selama semalam suntuk.
Kata “Nyadran” berasal dari kata dalam Bahasa Sansekerta “Sadra” atau “Sradha” yang mempunyai arti ziarah makam atau suatu tradisi masyarakat jawa sejak jaman Hindu untuk memperingati leluhurnya. Dalam kitab Negarakertagama dan Pararaton diceritakan bahwa Prabu Hayam Wuruk dari Majapahit memperingati kematian neneknya yaitu Gayatri dengan upacara Sradha. Hal ini menunjukkan bahwa tradisi Nyadran adalah tradisi yang tekah diwariskan sejak jaman Majapahit bahkan lebih kuno lagi.
Saat ini ritual Nyadran di Kabupaten Nganjuk umumnya telah disesuaikan dengan pola peribadatan yang bernafaskan Islam Jawa (Kejawen), namun semua warga masyarakat dapat turut mengikutinya tanpa memandang perbedaan status dan agama yang dianutnya. Upacara Nyadran yang dulunya berupa pemberian sesajen kepada leluhur, saat ini telah diadaptasikan menjadi kegiatan bersih desa dan pengajian.

Potensi Wilayah Nganjuk





➤Sektor Pertanian Kabupaten Nganjuk

1. Jagung

Hasil gambar untuk kebun jagung

Sektor pertanian masih merupakan sektor dominan di Kabupaten Nganjuk, terutama Pertanian Tanaman Pangan. Hal ini tercermin pada sumbangan sektor ini dalam pembentukan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) masih sangat besar bila dibandingkan dengan sektor-sektor lain.
Berdasarkan data Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Nganjuk , produksi padi dari tahun 2007 ke tahun 2008 ada kenaikan dari 4.053.083,8 Kw menjadi 4.140.981,89 Kw atau naik sekitar 2.16 persen. Sedangkan rata-rata produksi padi sawah adalah 58.16 Kw/Ha dan 44.14 Kw/Ha untuk padi tegal/gogo. Ada kenaikan luas panen pada padi sawah maupun padi ladang, hal ini dimungkinkan karena berkurangnya masa kemarau sehingga banyak sawah yang mendapat pengairan yang cukup.
Produksi jagung di Kabupaten Nganjuk pada tahun 2008 ini merata di semua kecamatan. Produksi tertinggi di Kecamatan Ngetos sebesar 270129.08 Kw dan terkecil di Kecamatan Wilangan sebesar 14842.88 Kw. Total produksi jagung di Kabupaten Nganjuk sebesar 2043097.52 Kw, naik 16.11 persen dari tahun 2007.

2.Bawang Merah
Nganjuk Jadi Penyangga Ketersediaan Bawang Nasional
Pemerintah menekankan pentingnya ketersediaan bahan pokok, khususnya cabe dan bawang merah aman saat Natal dan Tahun Baru nanti. Karenanya, Direktur Jenderal Hortikultura Kementan, Suwandi, melakukan pendampingan khusus ke 14 kabupaten penyangga nasional termasuk melakukan kunjungan ke Nganjuk, Jawa Timur, sebagai penyangga utama bawang merah.
Menurut Suwandi, Nganjuk memiliki potensi pengembangan bawang merah yang cukup besar. Luas panen bisa mencapai 12.000 hektare per tahun sehingga terluas di Jawa Timur. Apabila produktivitas rata-rata 10 ton per hektare maka potensi produksi dalam setahun bisa mencapai 120.000 ton.

3. Buah Pepaya
Hasil gambar untuk berkebun pepaya
Bila anda memilih Kabupaten Nganjuk sebagai destinasi wisata dalam mengisi liburan ahir pekan ini, anda bisa singgah ke Wisata Agro Kebon Pepaya.
Wisata yang dikenal dengan wisata petik buah pepaya ini, memiliki keunikan yaitu pohon pepaya yang sangat pendek dan sudah berbuah lebat, sehingga anda bisa lebih bebas untuk memetiknya dengan harga yang sangat murah.
Tempet tersebut berada di Dusun Kuniran Desa Jekek Kecamatan Baron Nganjuk, untuk menikmati wisata petik buah pepaya kalifornia.Ya, kebon milik desa sebagai pengembangan wisata desa ini memiliki luas 5 hektar , terdapat ratusan pohon pepaya dengan ribuan buah pepaya yang bergelantungan di batang pohonnya.
Pemandangan yang unik itu, tentusaja menarik perhatian pengunjung. Sehingga sejumlah warga dari berbagai daerah baik lokal Nganjuk dan sekitarnya, mulai mendatangi waisata petik buah tersebut.

4.Buah Pisang

gambar - budidaya pisang
Tentunya Anda sudah tidak asing lagi dengan tanaman yang satu ini, buah pisang memang sudah menjadi makanan favorit masyarakat jaman sekarang. Berbagai macam jenis olahan makanan terbuat dari bahan dasar buah pisang, seperti kue puding, es pisang ijo, sampai makanan pinggir jalan semacam gorengan.Banyak sekali jenis varietas pisang seperti pisang ambon, pisang kepok, pisang mas, pisang raja, pisang nangka, pisang tanduk, dan sebagainya. Apalagi sekarang jumlah permintaan akan buah pisang di pulau jawa semakin meningkat tiap tahun.Hal ini menjadi salah satu pertimbangan bagi Anda untuk memulai bisnis budidaya pisang, apalagi jika Anda sekaligus mengolah pisang tersebut menjadi sesuatu yang lebih bernilai semacam makanan siap saji ataupun makanan olahan yang lain, maka bukan mustahil jika pundi-pundi keuntungan akan mudah Anda raih.Saat ini di Wilayah Ngluyu Kbaupaten Nganjuk sudah banyak ditanami pohon pisang . Hal tersebut tentunya bisa menambah income wilayah tersebut.Karena selain budidaya pisang yang mudah ,juga banyak permintaan dari daerah luar untuk dijadikan bahan utama membuat segala macam cemilan.
5. Buah Mangga
Hasil gambar untuk kebun mangga
Buah mangga sudah sangat populer di negara kita. Jenisnya pun bermacam-macam. Jenis mangga yang sangat dikenal masyarakat adalah harum manis, gadung, indramayu, manalagi, lali jiwo, golek, dan lainnya.Namun ada jenis satu mangga lain yang kini mulai populer, yakni mangga podang. Ukurannya tak sebesar mangga gadung atau indramayu. Jika sudah masak, warna kulit mangga ini kuning kemerahan. Saat masih muda, mangga ini berwarna hijau.Secara tradisional, mangga podang banyak tumbuh di  Nganjuk.Selayaknya pohon mangga lainnya, podang juga termasuk tanaman semusim. Rerata pohon mangga podang berbuah sekali dalam setahun. Demikian pula dengan mangga podang. Biasanya mangga podang mengalami musim panen pada sekitar bulan September-Oktober. 
6. Padi
Hasil gambar untuk padi di daerah nganjuk
Ketika orang pertama kali memasuki Nganjuk, yang ada di penglihatan hanyalah hamparan sawah nan hijau. Luasnya area pertanian menjadikannya sebagai salah satu sentra penghasil padi terbanyak di Jawa Timur.Melimpahnya jenis pertanian di sana bukanlah hal baru atau unik. Maklum, di daerah yang terkenal dengan angin kencangnya itu rata-rata mata pencaharian penduduknya adalah bertani. Hampir 80 persen masyarakat Nganjuk menyandarkan kehidupan ekonominya pada lahan pertanian. Semua potensi pertanian di atas tidak datang dengan serta merta. Kerja keras petani dan pemerintah serta modal aliran Sungai Widas dan Sungai Brantas, pertanian di Nganjuk tumbuh subur meski banyak ancaman gagal panen. Berbagai bentuk ancaman akibat kelangkaan pupuk, serbuan hama ganas, kekeringan serta banjir tidak membuat para petani nganjuk patah arang untuk menghasilkan kualitas hasil panen yang mereka inginkan.